Looking For Anything Specific?

ads header

Casa Kalea: the new face of buku cafe

Kemarin siang Depok diguyur hujan lebat tepat ketika niatan saya sudah bulat memanaskan mesin motor di teras rumah. Urung niat saya pergi ketika melihat titik hujan kian deras, jadi saya duduk malas di depan televisi saja. Tapi hujan mulai reda, teh Iin bertanya, kakak jadi pergi? Iya, jawab saya.

Saya tidak jadi memakai motor sebagai moda transportasi, tidak juga mencucinya hari ini. Hujan, saya naik angkot saja pamit kepada teh Iin yang menjaga rumah. Menjejak kaki saya pada kobangan air hujan depan rumah berbekal payung milik ibu, sebuah buku di dalam tas dan sejumput niatan mencari kursus.

Urusan kursus beres sudah, jam tangan saya menunjukkan masih pukul dua siang. Saya belum berniat pulang, hujan-hujan begini harusnya ada secangkir kopi panas sebagai teman membaca buku saya.  Oh iya, ada sebuah cafe di jalan margonda raya yang ingin saya coba, dekat dengan JNE yang besar itu.

Casa Kalea. Nama tempat itu.


Ketika masuk cafe saya disambut oleh mbak yang ramah sekali, saya langsung jatuh hati dengan keramahan dan kenyamanan tempat ini. Sendiri aja mbak, tanya mbak pramusaji itu pada saya. Ingin saya jawab iya mbak saya masih jomblo tapi rasanya tidak etis, jadi saya hanya tersenyum. Mbak saya ingin ke tolet dulu ya baru pesan, kata saya lalu dengan ramah mbak itu menunjukkan letak toilet dengan ramah. Entah sejak kapan, saya jadi memiliki kebiasaan untuk memeriksa toilet disuatu tempat. Toilet di tempat ini tidak besar tapi pas dan sangaaatttt bersih lagi wangi. Nilai plus.

Interior tempat ini juga bagus, artsy lah kalau bahasa bekennya. Saya juga suka dengan gambar-gambar yang akan menggugah keinginan berfoto setiap orang yang memiliki kecenderungan untuk selfie,  dan fyi banyak spot di tempat ini untuk kalian explore sebagai latar belakang selfie kalian.

Saya langsung pesan secangkir kopi robusta dan chocolava. Mbak saya di teras yah, kata saya, loh gak mau di dalam aja? Tanya mbak yang ramah itu, di luar aja mbak gak apa, tukas saya. Lalu saya mengambil tempat di sebuah kursi teras yang nyaman. Sejujurnya saya merasa kedinginan di dalam karena ac nya cukup kencang, juga ada sepasang sejoli yang sedang bermesraan saya takut mata saya hanya melihat mereka berdua lalu buku saya jadi mubazir. Jadi saya duduk diluar untuk memandangi rintik hujan yang jatuh dan jalan margonda yang ramai. Rasanya sudah lama sekali saya tidak seperti ini, pergi sendiri ke sebuah cafe untuk menikmati kopi, membaca dan hujan.

Kopi saya datang. Terlihat asap putih megepul diatas cangkirnya, bau kopi yang khas menguar berbaur dengan bau hujan. Mbak yang ramah itu agak kikuk hingga menumpahkan sedikit kopi pada piring tatakan, saya melihat ada butir-butir biji kopi yang masih kasar. Saya sisip sedikit kopi saya, pahit dengan bau yang membuat nagih.


Saya mengambil buku Cala Ibi yang masih saja belum habis, membaca beberapa halaman. Saya masih menanti chocolava, sepertinya masih lama. Benar saja, saya sampai habis satu chapter lebih ketika chocolava pesanan saya datang. Namun ada sedikit rasa kecewa ketika piring diletakkan dihadapan saya. Bentuk chocolava tersebut.


Saya tadinya membayangkan bentuk chocolava yang utuh dan dihiasi dengan strawberry yang manis, mungkin saya terlalu banyak lihat gambar pada buku resep masakan. Saya kesampingkan rasa kecewa pada bentuk chocolava tersebut lalu mencobanya. Rasanya enak, tidak terlalu manis hingga membuat mual. Cokelatnya tidak membuat gatal tenggorokan juga tidak menyisakan rasa minyak di lidah. Soalnya saya pernah merasakan chocolava yang seperti itu. Untuk rasa chocolava ini mampu mengalahkan rasa kecewa saya terhadap bentuknya. Because, don't judge a book by its cover. 

Hujan mulai reda, hari hampir tua. Saya memutuskan untuk pulang, Jadi saya masuk ke dalam untuk membayar. Oh, saya tertarik dengan salah satu spot di dalam. Ada rak buku! Tiba-tiba saya langsung teringat Buku Cafe yang sudah tutup. 


Benar saja, ketika saya cari di google saya menemukan instagram Casa Kalea ini. Dan disitu tertulis bahwa Casa Kalea adalah perwujudan baru dari Buku Cafe. Wah saya senang sekali! Lain kali saya akan mampir untuk mencicipi fresh homemade pasta dari Casa Kalea ini deh, sekalian melihat koleksi buku-buku disitu tentunya. 


Secara keseluruhan saya menyukai tempat ini. Interior yang bagus, dessert nya enak, toilet yang bersih, tempat yang nyaman serta pegawai yang ramah. Bagaimana? apakah kalian jadi tertarik ke Casa Kalea? 


Posting Komentar

0 Komentar