Looking For Anything Specific?

ads header

Buku bulan ini: Colorless Tsukuru and his years of pilgrimage


Akhirnya ada yang saya selesaikan bulan ini, sebuah buku karya Haruki Murakami. Memang bukan berupa buku fisik melainkan dalam bentuk e-book, tapi setidaknya saya sudah menyelesaikannya. Buku yang memiliki judul aseli 色彩を持たない多崎つくるとini diterbitkan pada tahun 2013. Awalnya saya membaca buku ini karena menjadikannya sebagai bahan untuk proposal skripsi saja, alih-alih saya malah terhanyut dalam buku.

Saya bukan penggemar berat dari Haruki Murakami, tapi saya tahu apa saja karangan Beliau. Karya Beliau yang pertama saya baca adalah norwegian wood, iya standard sekali. Sejujurnya norwegian wood memang bagus dan amat terkenal, tapi saya malah lebih menyukai kafka on the shore dan colorless Tsukuru and his years of pilgrimage.


Dalam buku ini menceritakan tentang lima orang sahabat yaitu Tsukuru, Aka, Ao, Kuro dan Shiro. Tsukuru selalu merasa bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang tidak istimewa dalam lingkaran persahabatan tersebut. Karena nilainya yang biasa saja, wajahnya yang biasa saja, tidak memiliki kemampuan khusus dan yang lebih membuat Tsukuru merasa tidak istimewa adalah karena namanya.

Keempat sahabat Tsukuru memiliki unsur warna dalam namanya, Ao yang berarti biru, Aka yang berarti merah, Kuro yang berarti hitam dan Shiro yang berarti putih. Sedangkan nama Tsukuru memiliki makna ‘membuat/menghasilkan’. Meski begitu, mereka berlima berteman dengan baik selama sekolah. Konflik hadir ketika Tsukuru memutuskan masuk ke perguruan tinggi di Tokyo, sedangkan keempat sahabatnya masih menetap di Nagoya. Awalnya mereka masih berkomunikasi dengan baik hingga suatu hari ketika Tsukuru berlibur ke Nagoya semua sahabatnya tidak bisa dihubungi.

Tsukuru terus menghubungi mereka hingga hampir habis masa liburnya tapi tidak ada satu pun dari sahabatnya bisa ia hubungi apalagi bertemu. Suatu malam Ao menghubungi Tsukuru untuk tidak menghubungi mereka berempat. Tsukuru merasa shock dan meminta alasan kenapa mereka tidak mau berhubungan dengan Tsukuru lagi, tapi Ao tidak menjelaskannya. Pada akhirnya Tsukuru mengiyakan begitu saja dan kembali ke Tokyo dengan depresi. Hal ini mempengaruhi mental Tsukuru juga kesehatannya. Sekembalinya ke Tokyo, Tsukuru malah menjadi seorang pesakitan.

Namun Tsukuru akhirnya bangkit dari keterpurukannya dan berkenalan dengan Haida, seorang juniornya di kampus. Lagi-lagi Tsukuru bertemu dengan seseorang yang memiliki nama berunsur warna, Haida berunsur abu-abu. Mereka berteman baik dan Tsukuru merasa nyaman dengan Haida, sayang Haida juga meninggalkan Tsukuru.

Setelah enambelas tahun, Tsukuru berani menceritakan persahabatannya semasa sekolah dengan Sara. Sara adalah kekasih Tsukuru yang berusia 2 tahun diatasnya. Dan Sara menyarankan Tsukuru pergi kembali ke Nagoya untuk mencari tahu apa penyebab mereka mengeluarkan Tsukuru dari grup nya.

Poin dari buku ini adalah sebuah plot cerita yang tidak begitu rumit, menceritakan persahabatan dan lalu salah seorangnya dikeluarkan. Hal yang umum terjadi tapi diceritakan dengan khas Murakami. Meski tidak setebal 1Q84, saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, karena dalam bentuk e-book saya agak kesulitan mengumpulkan mood. Saya memberikan rating 4.2 dari 5 bintang. Ceritanya tidak serumit buku yang lain, cukup mudah diikuti namun dengan akhir yang tidak bisa saya tebak. Meskipun akhir cerita buku ini tidak benar-benar memuaskan saya, alur cerita nya bisa menutupi rasa kecewa saya.

Dalam buku ini saya jadi mengetahui sedikit mengenai musik klasik, iya Haruki murakami menyelipkan beberapa judul musik klasik dan itu sukses membuat saya penasaran. Tidak heran sih, karena Haruki Murakami sangat menyukai musik yang ‘adem’. Kalau boleh saya menyarankan, ketika membaca buku ini sambil mendengarkan alunan music jazz, klasik ataupun akustik agar suasananya makin terbangun. Karena sepanjang cerita yang saya ikuti, buku ini memberikan suasana yang adem juga. Saya mendengarkan satu album penuh How To Stop Time karya Adhitia Sofyan.

Saya merekomendasikan buku ini untuk orang-orang yang menyukai kisah persahabatan, light romance dan juga musik klasik. Saya juga berencana untuk membeli buku fisik nya yang berbahasa Jepang, demi kelancaran penelitian juga. 

Kutipan dalam buku ini: 
"You can hide memories, but you can't erase the history that produced them." - Sara
"Some things in life are too complicated to explain in any language." - Olga 
 

Tabik,


YH

Posting Komentar

0 Komentar