Saya
telah dilahirkan oleh seorang wanita pada 21 tahun yang lalu. Hidup dan
dibesarkan oleh wanita lain. Hingga kini, para wanita tersebut telah membuat
saya berutang budi banyak sekali.
Mereka
adalah Ibu, Mama dan Bunda. Ini bukan masalah penyebutan yang berbeda pada satu
orang yang sama tapi ini nyata ada tiga wanita yang paling berjasa dalam hidup
saya. Para guru spiritual. Begitu bahasa bekennya.
Ibu
saya adalah wanita yang tangguh, bekerja untuk menambah penghasilan keluarga
dan bercita-cita tinggi agar anaknya lulus sarjana. Mama adalah kakak dari Ibu
saya, Beliau mengasihi dan membesarkan saya hingga umur belasan. Mama orang
yang begitu sederhana, jarang menuntut apa-apa. Bunda adalah anak pertama dari
Mama, orang yang mengajari saya ketika kanak-kanak hingga menjelang remaja.
Ibu
saya dulu selalu berkata, jadilah pintar seperti para petinggi-petinggi Negeri.
Tapi kini ia hanya berdoa agar anaknya dapat hidup bahagia. Ibu juga selalu
berdoa agar anaknya bisa masuk surga. Meskipun sekarang kamu masih jarang
membaca Al-Quran ibu harap suatu saat kamu akan jauh lebih rajin, begitu
katanya. Saya mengharu-biru kini ibu telah menjadi orang terdekat saya dalam
berkeluh kesah meski kami pernah terpisah.
Mama
adalah orang yang bersahaja dan tulus, suaminya telah meninggal sepuluh tahun
lalu. Mama masih mau mengurus saya yang kadang hanya menjadi beban. Tutur kata
mama halus, tidak pernah meninggi. Bila marah dia hanya diam, lalu berbicara
dengan berbisik seakan takut ada yang terusik.
Bunda
adalah orang mengerti saya, mengajari saya tentang jalan hidup. Andai saja kamu
berbentuk adonan kue pasti saya akan menguleni kamu menjadi adonan yang lebih
rajin, begitu guraunya bila sedang kesal dengan kemalasan saya. Bunda asik
untuk diajak diskusi maupun kompromi. Meski anaknya telah dua, bagi saya bunda
tak pernah menua.
Mama dan saya
Bunda dan saya
Saya
adalah orang paling beruntung karena saya memiliki tiga orang wanita yang
berjasa seperti mereka. Masing-masing mereka tidaklah sempurna mereka juga
menyimpan luka. Tapi kombinasi mereka dalam hidup saya telah membuat saya yang
sekarang. Saya tidak bisa memberikan gunung emas untuk kalian, saya hanya bisa berusaha mengukir senyum di wajah kalian.
Terima kasih Ibu telah melahirkan saya, terima kasih mama telah membesarkan saya, terima kasih bunda sudah mengajari saya untuk hidup. Meskipun saya telah mengucapkan jutaan rasa terima kasih namun belum bisa membalas apa yang sudah kalian berikan pada saya. Selamat hari ibu untuk kalian dan pada ibu yang tak pernah lelah mengasihi anak-anaknya. Terima kasih untuk ibu, mama dan bunda. Dimanapun kalian berada, kalian selalu berharga.
Terima kasih Ibu telah melahirkan saya, terima kasih mama telah membesarkan saya, terima kasih bunda sudah mengajari saya untuk hidup. Meskipun saya telah mengucapkan jutaan rasa terima kasih namun belum bisa membalas apa yang sudah kalian berikan pada saya. Selamat hari ibu untuk kalian dan pada ibu yang tak pernah lelah mengasihi anak-anaknya. Terima kasih untuk ibu, mama dan bunda. Dimanapun kalian berada, kalian selalu berharga.
Tabik,
YH
0 Komentar