Looking For Anything Specific?

ads header

(extra)ordinary trip Part II: nihonjin mo kota tua ga suki desu!

Main cast: Shiori
Cast: Yudita, Dian, Andita dan Dea
Cameo: Wenny

Cerita trip kali ini diawali oleh teman kami dari Jepang yang bertandang kesini untuk wisata, simak cerita teman bencong gue dan Shiori yang menjadi bintang nya...

Well, trip kali ini dapet media partner dari kakaknya Dea yang amat berbaik hati mau nganterin kita ke shelter TransJakarta terdekat, di Citra Land. Once more, i said so much thank you for Dea’s brother, kita jadi hemat waktu dan ongkos <3

Pada kesempitan kesempatan kali ini kita (berusaha) sebaik mungkin untuk menjadi guide tour yang baik buat Shiori, meskipun sebenernya gak juga lol tempat tujuan kita gak pernah merencanakan dengan super detail, mengingat bocah-bocah bencong ini sangat random.

Shiori ini anak nya manut-manut aja, diajak kemana juga yuuukkk cyin gitu. Jadi, kita menelusuri (sekali lagi) jejak-jejak sejarah di kota tua #Cieeee

Perjalanan diawali dengan gerimis sendu nan mesra, Shiori dianterin dari rumah Dea menuju kosan Dian buat izin menginap sampai hari selasa (2/18). Lalu kami melanjutkan lagi dengan bantuan media parter, kakanya Dea, sampe ke shelter CitraLand. Si Shiori ini baru pertama kali diajak ngebolang sama anak-anak bencong yang random. Well, welcome to the jungle sis. Sebenernya si Shiori keliatan agak-agak ngeri sama abang-abang TransJak yang agak.... ngebut begitu istilahnya. Fortunately kita bisa sampe kota tua dengan selamat.

First destination, Museum Bank Mandiri
BERUNTUNG EUY. Untung si Museum ini gak tutup seperti hari sebelumnya pas gue survey <3 gue suka sama museum ini karena gratis, mohon ditekankan: GRATIS. Jadilah kita menelusuri jejak-jejak sejarah dari Bank Mandiri dari zaman yang udah super lama, bahkan sebelom ibu gue arwahnya belom ditiup ke dunia. Kita ngeliat-ngeliat koleksi berbagai barang pajangan yang lebih senior daripada senior gue di kampus.

Dan yeah, sayangnya kita gak keliling mendalami hati kamu keseluruhan museum karena waktu tak mumpuni jugap. Well, gue kasih dua buah foto yang bagus buat oleh-oleh dari museum ini:



Second destination, Museum Bank Indonesia
This is my fave museum, ever. Seriously. Kenapa? Karena ini museum bank yang menerbitkan UANG RUPIAH. Whatta materialistic, am i? Of course yes, thank you so much for reading this, owari. See ya. WAIT, JUST KIDDING.

Akhirnya gue ajakin turis Jepang lucu, Shiori, beserta tema-teman bencong gue ke tempat kedua, Museum Bank Indonesia. Gue seneng ke tempat ini karena beberapa hal: 1. GRATIS 2. TEMPAT SEJARAH DUIT 3. TEMPATNYA ADEM.

Ketiga alasan diatas memperkuat gue untuk mencintai tempat ini.

Well, kita menjelajahi lorong-lorong yang menjelaskan berbagai kekayaan di Indonesia, sejarah uang, sejarah bank-bank hingga krisis moneter di Indonesia. Di tempat ini gue liat berbagai macam bon-bon hingga cek-cek zaman dulu, dan itu berhubungan dengan duit juga <3 


Berbagai lorong awal udah kita tempuh, berbagai sejarah per-duit-an di Indonesia juga udah kita liat. Saat kita berjalan keluar buat menempuh tempat lain, kita menemukan sebuah benda yang menarik untuk dijadian objek foto. Here we are...

lihat perbandingan foto atas dan bawah? IYA ORANGNYA BEDA.

Muka gue bahagia disini, karena gue bilang setelah foto yang duit 10k tadi: gue bakal seneng banget kalo ada duit 50k. Dan menjadi kenyataan! Yeaaaa~~~

Finally kita masuk lagi ke dalam sebuah ruangan buat melanjutkan perjalanan kita di museum ini. Dan lo tau ruangan apa yang pertama kita liat? Sebuah ruangan dengan BATANGAN EMAS. Lemme say one time, BATANGAN EMAS *W* 


Kunjungan berakhir setelah kita liat-liat koleksi duit lama dari berbagai belahan dunia. Kita keluar dari museum ini dengan perasaan (gue) yang sangat puas melihat koleksi duit <3 

Third destination, Lunch at Kedai Seni Djakarte.
Sebenernya gue belom kepikiran mau makan siang dimana sih.... untungnya Andita mengusulkan sebuah tempat yang cukup bagus yang masih satu lingkungan di Kota Tua, Kedai Seni Djakarte. Sayang gue gak sempet jepret di tempat ini karena cacing gue udah garuk-garuk dinding lambung gue minta di empanin (re: dikasih makan).

Shiori sempet galau mau mesen apaan di tempat ini karena resto ini emang gak menyediakan masakan Jepang. Dan pada akhirnya Shiori menetapkan hatinya padaku untuk memesan roti bakar dan pisang bakar. Gue sendiri mesen ice chocolate dan nasi goreng #BiasaBanget

Fourth destination, Museum Wayang.
YES, FINALLY GUE KESINI LAGI PASCA KEJADIAN. Kalo lo gak ngerti kejadian apa yang gue maksud, berarti lo gak baca part I yah....

Well untuk kedua kalinya gue kesini, dan seriusan gue gak mau lagi kena ‘kejadian’ seperti hari sebelumnya. Yep, gue tetep memergunakan fasilitas bayaran sebagai mahasiswa demi 3rebu perak. Saat kita baru aja masuk lebih tepatnya baru selesai bayar tiket masuk, si Dian mendapatkan sms dari si Wenny. Doi menyatakan bahwa pengen ikut dalam meramaikan hari itu (2/15).

Dian pun bilang kalau si Wenny udah sampe di kawasan Kota Tua. FINE, kita menunggu Wenny dengan setia dan ketulusan hati. Lima menit berlalu.... tujuh menit berlalu... sembilan menit berlalu.... sampai akhirnya gue tetep jomblo memutuskan pacar untuk sholat dzuhur.

Saat gue balik selesai sholat pun si Wenny masih belom juga menunjukkan upil nya, bahkan bau kentutnya aja gak kecium. Jadi kita menyatakan dan meneguhkan hati untuk menjelajahi museum sembari menunggu kedatangan cameo kita, Wenny.

Shit forever, kita emang tetep harus ngelewati tempat kejadian perkara. Seriously, gue memutar jalan yang berbeda agar gak mendapat ‘kejadian’ yang sama. Para saksi mata sedang tidak ditempat, si Melati dan Yola untungnya gak ikut. But yeah, Dian ikut dan dengan sangat baiknya doi menceritakan hingga detil. Thanks darling </3

Akhirnya kita berjalan ke ruangan yang memamerkan boneka dan wayang dari negara lain. TEPAT SAAT ITU SANG CAMEO MUNCUL. Wenny glad to know you arrived. Wenny langsung sksd sama shiori dan peluk-cium-mesra gitu, wen aku cemburu... =3= #APAAN  oh iya, kamera gue sempat menangkap ekspresi muka wenny yang suppaaa duppaaa bahagia ketika berfoto dengan boneka dari Thailand. 

Nyaris di penghujung pintu keluar, kita menemukan sebuah pasangan ondel-ondel bahagia yang dipajang. Disitu gue menjepret lagi 3 personel dari cerita ini, Wenny, Dea dan Shiori. Well, gue kasih saran, silahkan fokus ke arah Wenny dan perhatikan betapa manisnya ekspresi Wenny, sekian.

Fifth destination, Naik sepeda onthel.
Berhubung kita udah menjadi formasi yang stabil dalam angka genap, yaitu 6 orang, jadi kita meminjam 3 buah sepeda. Tiga orang dari kami akan membonceng mesra seorang dibelakang, dengan formasi pasangan awal: gue dengan dea, dian dengan shiori, wenny dengan andita.

Gue yang berpasangan dengan dea melajukan sepeda onthel gue dengan agak gugup, tapi semua berjalan lancar setelah ijab kobul #BUKAN maksud gue berjalan lancar setelah gue udah bisa beradaptasi dengan baik. Akhirnya gue memutari lapangan komplek wisata Kota Tua dengan mesra bersama Dea. Tapi ada yang janggal, gue gak melihat teman gue yang lain. Akhirnya gue memutuskan kembali ke posisi abang-abang tempat penyewaan sepeda dan melihat adanya kekacauan.

Andita yang gak bisa dibonceng karena jok sepeda nya copot lalu dian dan shiori yang gak jalan karena dian gak bisa boncengin shiori yang duduk menyamping.

WHAT THE..... okay, pada saat itulah gue memutuskan untuk mengganti formasi pasangan: Gue dengan Shiori, Wenny dengan Dian dan Andita dengan Dea. Gue yang boncengin Shiori dengan posisi duduk menyamping sebenernya agak ribet juga, maksudnya berat sebelah gitu. Tapi gapapa, untung mental tukang ojek gue sudah terlatih dengan amat baik. Semua tetap berjalan lancar, meskipun Shiori tetep merasa tegang dan takut. Doi mencengkram pundak gue cukup kencang. Sampe gue bilang: “Shiori, daijoubou desu” tapi dia Cuma senyam-senyum-meringis agak ketakutan. Karena ternyata awalnya dia sempet jatoh sama si Dian..... well....

Kita udah merasa cukup puas DAN GUE YANG KELETIHAN. Mutusin pacar buat rehat sejenak dan foto bareng <3



Last destination, Grand Indonesia.
Karena kita yang lucuk ini merasa bahwa matahari bukit teletabis masih sanggup menemani perjalanan kita, jadi kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ini hingga tuntas. Dengan super ultra random nya kita bilang ingin meneruskan perjalanan ke Grand Indonesia.

Emang tidak terencana, gue, Shiori, Dian, Dea dan Andita memutuskan pergi ke GI naik TJ tapi cameo kesayangan kita Wenny bilang doi pergi nya naik motor karena dari awal juga begindang. Emang dasar nasibnya cameo, si Wenny udah nyampe duluan di GI dan nungguin kita berlima yang naik TJ cukup lama. Karena kelamaan nunggu plus udah sore si cameo kesayangan bilang kalo lebih baik doi pulang aza. Syedih </3

Ke-random-nisasian kita berlanjut dengan muterin GI dengan ultra gaje. Gak beli apa-apa Cuma biar Shiori kenal dan tau mall ini aza syih. Dan perjalanan hari ini (2/15) ditutup dengan dinner di foodLover, kita keliling buat nyari tempat duduk </3 gak ada hasil jeprat-jepret Cuma ada fotonya ndit :’D  (Continue to part III)



more photos for part II, click here.

Posting Komentar

0 Komentar