Looking For Anything Specific?

ads header

Tumpengan O - Eka Kurniawan

Ketika saya sedang scrolling news feed facebook, saya membaca berita seorang teman yang baru menyukai fanspage Eka Kurniawan di Facebook. Terus saya spontan menggumam, "Hah? mas Eka bikin facebook lagi nih? serius? sejak kapan?"

Tapi yang lebih mengejutkannya lagi adalah adanya sebuah post tentang akan digelarnya acara tumpengan sebagai bentuk peluncuran buku terbaru mas Eka, O. Saya sangat antusias karena saya ingin sekali bertemu dengan mas Eka, terutama mendapatkan tanda tangan untuk koleksi buku-buku saya.




Kalau boleh jujur, saya ini senang sekali. Eh, seneng bangetttttttttttt bisa tatap muka sama mas Eka juga mendapatkan tanda tangan mas Eka. Sejak membaca buku Cantik Itu Luka tahun lalu, saya sudah merasa sangat klik dengan alur cerita dan gaya bahasa mas Eka. Maka dengan adanya acara tumpengan ini, saya bisa jumpalitan karena saking senangnya.

Acara ini bukan hanya launching buku biasa, tapi tumpengan. Iya, tumpengan merupakan kearifan lokal Indonesia ketika ingin merayakan sesuatu yang baik. Buku terbaru karya mas Eka berjudul O, singkat dan mengundang rasa penasaran saya lebih jauh. Acara yang dihelat pada 13 Maret 2016 ini terbilang 'bombastis'.

Bayangkan saja, pada acara ini dibagikan 42 buku gratis juga ada pembagian tumpengnya juga ditambah bisa dapat tandatangan serta selfie lucu bersama mas Eka (oke, kenyataannya tidak ada yang sampai selfie lucu dengan memonyongkan bibirnya bersama mas Eka). Awalnya saya pikir, ah becanda kali. Tapi dalam lubuk hati saya sangat menginginkan menjadi salah satu dari 42 orang beruntung tersebut. Tapi, saya tidak termasuk, jadi sedih.

Saya awalnya niat pergi pukul 10 pagi (iya seniat itu), tapi pada akhirnya saja jalan juga jam 11 siang karena urus ini itu sama ibu. Tadinya saya mau pakai moda transportasi motor pribadi saya, ah tapi malas, saya kan mau pakai rok biar terlihat kewanitaan. Jadi, saya berangkat dengan kereta, yang sialnya ngaret lebih dari 30 menit. Kesal.

Saya sampai di depan antrean yang sudah memanjang di depan gramedia Central Park sekitar pukul 13.15, gila antreannya sudah sepanjang itu. Sedangkan acara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Uh, saya sudah frustasi dan amat sangat yakin tidak bisa dapat buku gratis itu. Gimana tidak yakin, wong saya langsung hitung orang-orang yang sedang antre sudah berjumlah 44 orang dan ketika saya berdiri dibelakang mbak-mbak ke-44 itu saya tepat menjadi orang ke-45.

Panitia langsung mendata 42 orang yang beruntung itu ketika antrean semakin memanjang, setelah saya ada mas-mas dengan baju jawa dan bucket hat serta tote bag artsy mengantre juga berikut orang-orang lain. Dalam diam saya mengutuki diri saya sendiri. Goblok kamu Dit, harusnya tadi jam 9 kamu bisa langsung berangkat saja. Tapi buru-buru saya sadar, yang sudah terjadi tidak boleh saya kutuki cuma buang waktu saja. Saat orang ke-43 di data (termasuk saya dan orang-orang dibelakang saya) oleh panitia, kami diberikan selembar voucher untuk e-book gratis. Yah, sebuah upaya agar meredam kekecewaan orang-orang. Tapi saya katrok, ndeso, gaptek. Lah, e-book gratisnya bisa didapatkan jika punya sebuah aplikasi tertentu. Jadi saya kecewa lagi.

Bodo lah, saya masuk saja yang penting ke acara demi melihat mas Eka secara langsung dan mau mas Eka membubuhkan tandatangan pada koleksi buku-buku yang sudah saya bawa. Saya berdiri disamping jejeran buku mas Eka, Lelaki Harimau, Seperti Rindu Dendam Harus Dibayar Tuntas, Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi, juga O. Tadinya saya tidak mau beli dulu O dulu setelah tahu harganya, karena saya mau beli Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi. Tapi saya ini kan mudah goyah sama buku baru, apalagi disodorkan diskon yang besar gitu selama acara. Jadi, maafkan anak ibu ini karena uang tabungannya saya korupsi. Dan karena diskon ini, kekecewaan saya pudar deh hahaha

Oh, saat mau membayar buku saya lihat ada mbak Djenar Maesa Ayu. Wow. Mbak Djenar ini juga salah satu penulis wanita yang saya suka. Tapi saya tidak mau lebih sumringah, karena kan tujuan sumringah saya hari itu buat mas Eka (heh, bukan macam-macam ya!). Terus setelah itu acara dimulai, dan saya tahu alasan kenapa mbak Djenar hadir. Mbak Djenar membacakan bab 10 dari novel O!

Acara dimulai dengan pemberian novel dari mas Eka kepada seorang mas yang mengantre pertama sejak pagi. Lalu berlanjut dengan ngobrol ringan. MC bertanya seputar buku baru mas Eka serta tanggapan mas Eka dengan masuknya nama mas Eka dalam long listed non-english Man Booker Prize. Mas Eka bilang bahwa sebenarnya masuknya Man Tiger (Lelaki Harimau) dalam long listed Man Booker Prize itu ya karena kebetulan saja. Kebetulan bukunya tahun 2015 diterjemahkan dan di publikasikan di UK, kebetulan tahun itu pertama kali Man Booker Prize ada penghargaan untuk buku non-English. Asik banget ya kebetulannya, yang bisa bikin bangga gitu.

Mas Eka juga bercerita bahwa buku O ini adalah karya yang ia garap selama delapan tahun, sekali lagi delapan tahun ya saudaraku yang budiman. Kata mas Eka juga, buku Seperti Rindu Dendam Harus Dibayar Tuntas (ini karya yang paling disuka mas Eka pribadi) merupakan salah satu bab gagal dari buku O. Wah gila, bab gagal aja bisa jadi buku yang bagus mas Eka ini benar-benar deh...

Selesai sesi ngobrol dan pembacaan bab cerita oleh mbak Djenar, acara masuk dalam sesi tanya jawab, dan ternyata setiap penanya diberi hadiah! Tadinya saya mau tanya, tapi pertanyaan saya terlampau banyak. Jadi urung deh. Padahal saya ingin hadiah juga. Setelah sesi tanya jawab ditutup, kami masuk pada sesi tandatangan, yass!

Saya sudah antre dan langsung mengeluarkan semua koleksi  buku saya dan jantung saya sudah berdegup tak karuan. Saya ini cupu banget kalau harus bertatap muka dengan idola, tidak peduli itu musisi, artis bahkan penulis. Saya minta dibantu foto sama salah satu mbak panitia, memberi tahu nama saya dengan mas Eka, lalu berjabat tangan. Terus mesem-mesem hahaha

Selamat ya mas Eka acara tumpengannya sukses karena animo nya besar sekali. Selamat ya Mas Eka atas buku baru nya. Selamat ya mas Eka sudah masuk long listed Man Booker Prize. Selamat ya mas Eka atas kemenangannya di World Readers Award. Dan semoga akan ada selamat-selamat lainnya untuk mas Eka!
"Saya ingin membesarkan diri saya sebagai pembaca daripada sebagai penulis." - Eka Kurniawan. 


Tabik,


YH 

Posting Komentar

0 Komentar