Looking For Anything Specific?

ads header

analogi permen kapas

Kebahagiaan dalam hidup seperti permen kapas, terlihat indah, lembut dan manis. Lalu waktu adalah angin yang tanpa sadar membuat permen kapas mu makin menipis tanpa kau sadari. Padahal kau baru saja menerima permen kapas itu dari sang pembuat, karena memandangi keindahan permen kapas tersebut terlalu lama angin berhembus dan perlahan menghilangkan permen kapas mu. 

Tuhan adalah pembuat permen kapas yang handal. Tuhan membuat berbagai permen kapas dalam berbagai warna. Dijajakannya permen kapas itu setelah dibuat, kita dapat mengambilnya secara cuma-cuma. Namun, kau harus bersaing dengan kecepatan angin. Karena Tuhan tidak membungkus permen kapas mu dengan plastik untuk menjaga nya dari angin. Tuhan tidak ingin kau lalai dan dapat berleha-leha karena adanya bungkus plastik itu yang menjaga permen kapas mu tidak habis karena angin. Lalu kau dapat bermain dengan leluasa menjauhi Tuhan yang sudah membuat permen kapas mu.

Bagaikan anak kecil, kau meraung ketika mendapati permen kapas mu habis oleh angin sebelum sempat kau mencicipinya. Tapi Tuhan mencoba menenangkan mu, Tuhan membuat lagi permen kapas untuk mu. Ingat, permen kapas mu butuh proses pembuatan. Jadi kau harus sabar menunggu. Dan ingat lagi, kau jangan pergi jauh-jauh dari Tuhan yang sedang membuat permen kapas mu karena jika kau pergi jauh lagi-lagi kau harus bersaing dengan angin. 

Ketika kau sempat menyicipi permen kapas mu, rasa manisnya begitu melekat. Kau tersenyum dengan manisnya karena permen kapas mu sangat enak. Bukan sekedar menyicipi, tapi kau benar-banar menikmati permen kapasmu. Setelah habis, mungkin kau akan merasa sedikit sedih, tapi kau masih bisa mengingat manisnya permen kapas mu. Ingatan manusia tentang kebahagiaan bisa lebih lama jika manusia tersebut benar-benar memaknai arti dari kebahagiaan tersebut. Ingatlah analogi ini, jika kau sedang dalam masa sulit kembalikan memori kebahagiaan yang dapat memacu kembali semangatmu untuk meraih kebahagiaan yang lain. Dalam proses tersebut jangan lupa menunggu dengan sabar dan selalu dekatlah dengan Tuhan dan yakinlah bahwa Tuhan sedang membuat permen kapas mu yang lain yang rasanya bisa jauh lebih manis dibanding sebelumnya.


Salam,

YH

Posting Komentar

0 Komentar